Mengungkap Misteri: 5 Alasan Mengapa Anak Berbohong dan Bagaimana Menghadapinya

Anak kecil berbohong

Ayah Bunda apakah kalian memperhatikan kalau anak-anak di jaman sekarang gampang sekali berbohong? Bagaimana reaksi kalian saat mengetahui anak kesayangan kalian berbohong?

Ayah Bunda mungkin merasa kecewa atau bahkan marah saat mengetahui si kecil berbohong. Saat kalian mendapati sang anak berbohong, penting sekali bagi Ayah Bunda untuk mencari tahu penyebab anak berbohong. Dengan tahu alasannya Ayah Bunda bisa mendisiplin anak dengan lebih baik.

Pertama-tama, Ayah Bunda perlu menyikapi dengan serius bila anak kalian berbohong. Mengapa? Karena anak yang terbiasa berbohong dalam kehidupan sehari-hari akan mengembangkan kebiasaan tersebut.

Tidak soal apa alasannya, berbohong bukanlah hal yang baik untuk dilakukan. Orang yang dikenal sebagai pembohong tidak akan dipercaya oleh orang-orang di sekitarnya. Kita tidak ingin anak kita tumbuh menjadi orang yang tidak bisa dipercaya bukan.

Mengapa anak berbohong?

Biasanya ada keadaan tertentu yang menyebabkan anak-anak menolak untuk mengatakan yang sebenarnya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa anak-anak senang berbohong.

Mengapa anak anak berbohong

1. Dampak dari lingkungan

Terkadang anak suka berbohong karena pengaruh dari lingkungannya. Kebiasaan berbohong dapat berkembang ketika lingkungan sekitar mendukung tindakan tersebut. Akibatnya, berbohong dianggap sebagai hal yang wajar.

Misalnya, ia sering melihat teman-temannya berbohong pada orang tua atau ibunya berbohong pada ayahnya. Maka berbohong menjadi hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari anak. Akibatnya, ini membentuk pola pikir bahwa “berbohong itu wajar toh semua orang melakukannya”. Inilah yang mendukung kebiasaan berbohong pada anak Anda.

2. Melakukan kesalahan tetapi tidak ingin dihukum

Salah satu alasan anak-anak suka berbohong adalah karena mereka sering dihukum ketika melakukan kesalahan. Sehingga ketika ia melakukan kesalahan yang tidak disengaja, ia tidak ingin dimarahi oleh Anda sebagai orang tuanya. Apalagi jika kemarahan tersebut diikuti dengan hukuman yang dibenci oleh sang anak.

Agar tidak kena hukuman, anak-anak sering kali memutuskan untuk menyembunyikan kesalahan mereka dan tidak mengatakan yang sebenarnya kepada orang tua atau orang lain. Karena menganggap berbohong adalah cara yang berhasil untuk menghindari kemarahan dan hukuman, anak-anak cenderung mengulanginya sampai menjadi kebiasaan.

Artikel Lainnya: Kenapa Anak Kedua Selalu Disalahkan?

3. Ingin mendapat perhatian

Alasan lain anak berbohong bisa jadi karena ingin diperhatikan. Ketika ada anak-anak lain yang dipuji, si kecil mungkin berbohong karena ia iri dan ingin mendapatkan pujian yang sama dengan teman-temannya supaya orang lain terkesan.

Akibatnya, anak-anak sering mengarang cerita yang tidak pernah terjadi. Mengarang cerita tentang memenangkan lomba lari atau mengaku jago bermain game, misalnya, untuk menarik perhatian orang lain.

4. Anak tidak menyukai sesuatu

Salah satu alasan anak Anda berbohong bisa jadi karena ia tidak menyukai sesuatu. Kegiatan yang tidak menyenangkan seperti mengerjakan pekerjaan rumah atau bahkan mengerjakan PR adalah contohnya.

Hal ini mendorong sang anak untuk berbohong bahwa ia telah menyelesaikannya; misalnya, ketika ditanya, “Apakah kamu sudah mengerjakan PR?”, ia menjawab, “Sudah.” Padahal faktanya ia belum mengerjakannya. Hal ini dilakukan untuk mencegahnya melakukan hal-hal yang tidak disukainya.

5. Menyembunyikan Masalah

Bisa jadi si kecil berbohong karena ingin menyembunyikan masalah mereka. Mungkin sang anak berpikir “gapapa berbohong, selama itu tidak merugikan orang lain”. Misalnya, anak-anak mungkin berbohong berulang kali karena mereka mengalami perundungan atau bullying di sekolah.

Kalau mereka cerita ke orang lain, mereka takutnya perundungannya semakin menjadi-jadi. Sang anak juga tidak mau membuat orang tua mereka khawatir atau sedih.

Bagaimana cara menghadapi anak yang suka berbohong?

Setelah Ayah Bunda mengetahui mengapa anak berbohong, langkah berikutnya yang perlu kalian lakukan adalah bagaimana menghadapi anak yang berbohong. Jika Anda melihat buah hati Anda terlibat dalam perilaku yang mengarah pada kebohongan, seperti menyembunyikan sesuatu dari Anda, dan sulit baginya untuk mengatakan yang sebenarnya, Anda dapat mencoba teknik-teknik di bawah ini untuk mengatasinya.

Mengatasi anak berbohong

1. Hilangkan kebiasaan menghukum anak ketika mereka melakukan kesalahan

Salah satu alasan anak berbohong adalah untuk menghindari kemarahan atau hukuman. Sebagai orang tua dan orang-orang terdekat mereka, Ayah Bunda harus melakukan refleksi diri terlebih dahulu. Apakah Anda bereaksi berlebihan bila anak berbuat kesalahan? Apakah Anda menghukum anak dengan memukul mereka atau berkata kasar?

Menghukum anak dengan cara memukul atau mengatai mereka dengan kata-kata “dasar bodoh atau gak berguna” saat sang anak melakukan kesalahan akan menciptakan luka di hati anak yang akan membekas bahkan setelah ia dewasa. Hal ini juga merusak karakter anak karena ia takut gagal, takut melakukan kesalahan, dan akhirnya memutuskan untuk tidak mencoba.

2. Menanamkan integritas dalam kehidupan sehari-hari

Hal lain yang dapat menjadi strategi yang bagus untuk melawan kebiasaan berbohong pada anak adalah dengan menanamkan integritas dalam diri anak. Kejujuran termasuk dalam perilaku berintegritas, karakter ini dapat membantu anak-anak menghindari situasi yang menggoda mereka untuk berbohong. Mereka jadi punya prinsip bahwa ketidakjujuran itu buruk dan jangan coba-coba dilakukan.

Tanamkan juga ajaran agama tentang ketidakjujuran dengan cara yang sederhana. Karena hal ini tidak dibenarkan oleh agama manapun. Kecenderungan berbohong akan berkurang dengan berkembangnya keyakinan pada ajaran agama.

Artikel Lainnya: Mendisiplin Anak dengan Sepatutnya–Bagaimana itu Diterapkan?

3. Pantau pergaulan dan hubungan mereka

Salah satu metode terbaik untuk mengatasi anak yang suka berbohong adalah dengan memantau pergaulan mereka. Ayah Bunda bisa melakukannya dengan membatasi sang anak agar ia tidak boleh bermain dan bergaul dengan si A atau si B yang terkenal suka bohong.

Ketika Ayah Bunda mengetahui bahwa salah seorang teman sang buah hati ada yang suka berbohong, Ayah Bunda dapat menasihatinya bahwa berbohong bukanlah hal yang baik untuk dilakukan. Anda dapat memberikan nasihat dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang.

Saat Ayah Bunda membatasi pergaulan si kecil, jangan lupa bahwa kalian perlu mencarikan teman yang punya pengaruh baik kepada anak, agar ia tidak merasa kesepian.

4. Jadilah orang tua yang berintegritas

Seorang anak dikatakan sebagai peniru yang ulung. Anak-anak akan meniru sikap orang tuanya. Jadi, jika Ayah Bunda ingin anak Anda berkata jujur, Anda juga harus mencontohkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dari hal-hal kecil misalnya seperti ketika ada tamu yang datang lalu kalian menyuruh sang anak mengatakan kepada tamu bahwa Anda sedang tidak ada di rumah.

Ayah Bunda secara tidak sengaja memberikan contoh yang buruk bagi anak. Ketika anak Anda dihadapkan pada situasi yang sama seperti yang pernah dialaminya, ia akan menganggap hal tersebut wajar dan akan dengan mudah melakukannya.

5. Jelaskan konsekuensi

Jelaskan dampak dari kebohongan anak Anda jika mereka berbohong, seperti misalnya tidak jujur tentang di mana mereka berada sepanjang hari atau tugas-tugas mereka.

Ayah Bunda harus secara eksplisit atau terang-terangan menyampaikan kepada anak-anak mereka bahwa ada konsekuensi dari setiap kebohongan yang mereka lakukan. Anda juga dapat menentukan hukuman apa yang akan diberikan kepada anak yang suka berbohong.


Demikianlah pembahasan mengenai penyebab anak berbohong dan cara mengatasinya. Anak adalah anugerah Tuhan yang harus dirawat dengan baik, oleh karena itu apapun kondisinya, Anda harus menerimanya dan bahkan membimbingnya ke jalan yang benar. Semoga bermanfaat!